Macam-macam Penyakit pada Sistem Respirasi/Pernafasan
1. Asma
Asma adalah kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan oleh
alergi seperti debu, bulu, ataupun rambut. Kelainan ini dapat
diturunkan. Kelainan ini juga dapat kambuh jika suhu lingkungan cukup
rendah atau keadaan dingin.
Gejala penyakit Asma antara lain :
- Nafas yang berbunyi
- Nafas pendek, biasanya hanya terjadi ketika berolahraga
- Rasa sesak di dada
- Batuk-batuk hanya pada malam hari dan cuaca dingin
- Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena kesulitannya dalam mengatur pernafasan
Cara mencegah penyakit Asma :
- Jangan tinggal ditempat yang kotor yang sudah kotor karna polusi
- Jangan memelihara binatang yang bulunya banyak dan halus.
Misalnya kucing, kelinci, dan sebagainya
- Selalu memakai baju hangat dan selendang leher saat cuaca sedang dingin
- Jangan terlalu banyak melakukan olahraga yang membutuhkan napas panjang bila napas tidak kuat.
2. Asbestosis
Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang terjadi akibat
menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan
parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan
komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di
dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat
menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).
Penyakit yang disebabkan oleh Asbestosis diantaranya :
- Plakpleura (kalsifikasi)
- Mesoteliome maligna
- Efusi pleura
Cara mencegah penyakit Asebstosis :
- kadar serat dan debu asbes di lingkungan kerja
- para pekerja yang berhubungan dengan Asbes, dianjurkan untuk berhenti merokok
3. Emfisema
Emfisema adalah jenis penyakit paru obstruktif kronik yang melibatkan
kerusakan pada kantung udara (alveoli) di paru-paru. Akibatnya, tubuh
tidak mendapatkan oksigen yang diperlukan. Emfisema membuat penderita
sulit bernafas. Penderita mengalami batuk kronis dan sesak napas.
Gejala penyakit Emfisema antara lain :
- Sesak napas
- Mengi
- Sesak dada
- Mengurangi kapasitas untuk kegiatan fisik
- Batuk kronis
- Kehilangan nafsu makan dan berat
- Kelelahan
Cara mencegah penyakit Emfisema :
- penderita adalah perokok aktif, berhenti merokok dapat membantu mencegah penderita dari penyakit ini.
- Jika emfisema sudah menjalar, berhenti merokok mencegah perkembangan
penyakit. Pengobatan didasarkan pada gejala yang terjadi, apakah
gejalanya ringan, sedang atau berat.
- Perlakuan termasuk menggunakan inhaler, pemberian oksigen, obat-obatan
dan kadang-kadang operasi untuk meredakan gejala dan mencegah
komplikasi.
4. Pneumonia
Pneumonia adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus atau
bakteri patogen pada alveolus yang mengakibatkan radang paru-paru.
Biasanya alveoli berisi cariran dan sel darah merah.
Penyebab penyakit Pneumonia antara lain :
- Bakteri ( paling sering menyebabkan Pneumonia pada dewasa ) :
- Streptococcus pneumonia
- Staphylococcus aureus
- Legionella
- Hemophilus influenza
- Virus : Virus influenza, chicken-pox ( cacar air)
- Organism mirip bakteri : Mycoplasma pneumonia ( terutama pada anak-anak dan dewasa muda )
- Jamur tertentu
Gejala penyakit Pneumonia antara lain :
-batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan bernafas – batuk berdahak (dahaknya seperti lendir, kehijauan atau seperti nanah)
- nyeri dada (bisa tajam atau tumpul dan bertambah hebat jika penderita menarik nafas dalam atau terbatuk)
- menggigil
- demam
- mudah merasa lelah
- sesak nafas
- sakit kepala
- nafsu makan berkurang
- mual dan muntah
- merasa tidak enak badan
- kekakuan sendi
- kekakuan otot..
Sedangkan tanda-tanda menderita Pneumonia dapat diketahui setelah menjalani pemeriksaan X-ray (Rongent) dan pemeriksaan sputum.
Cara mencegah penyakit Pneumonia antara lain :
- Latihan bernafas dalam dan terapi untuk membuang dahak
- Vaksinasi bisa membantu mencegah beberapa jenis pneumonia pada anak-anak dan orang dewasa yang beresiko tinggi:
- Vaksin pneumokokus (untuk mencegah pneumonia karena Streptococcus pneumoniae)
- Vaksin flu
- Vaksin Hib (untuk mencegah pneumonia karena Haemophilus influenzae type b).
5. TBC ( Tuberkulosis )
TBC adalah penyakit paru-paru yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis. Bakteri tersebut menimbulkan bintil-bintil pada dinding
alveolus. Jika penyakit ini menyerangdan dibiarkan semakin luas,dapat
menyebabkan sel-sel paru-paru mati. Akibatnya paru-paru akan kuncup atau
mengecil. Hal tersebut menyebabkan para penderita TBC napasnya sering
terengah-engah.
Gejala penyakit TBC antara lain :
- Batuk lama lebih dari 30 hari yang disertai ataupun tidak dengan dahak bahkan bisa disertai juga dengan batuk darah.
- Demam lama dan berulang tanpa sebab yang jelas (bukan tifoid,
malaria, atau infeksi saluran nafas akut), dan terkadang disertai dengan
badan yang berkeringat di malam hari.
- Nafsu makan menurun dan bila terjadi pada anak maka terlihat gagal
tumbuh serta penambahan berat badan tidak memadai sesuai dengan usia
anak tersebut.
- Berat badan menurun dengan drastis tanpa sebab yang jelas disamping
karna nafsu makan yang menurun, pada anak berat badan tidak naik dalam
satu bulan walaupun sudah dilakukan penanganan gizi.
- Adanya pembesaran kelenjar seperti di leher atau ketiak.
Cara mencegah penyakit TBC :
- Menutup mulut pada waktu batuk dan bersin
- Meludah hendaknya pada tempat tertentu yang sudah diberi desinfektan (air sabun)
- Imunisasi BCG diberikan pada bayi berumur 3-14 bulan
- Menghindari udara dingin
- Mengusahakan sinar matahari dan udara segar masuk secukupnya ke dalam tempat tidur
- Menjemur kasur, bantal,dan tempat tidur terutama pagi hari
- Semua barang yang digunakan penderita harus terpisah begitu juga mencucinya dan tidak boleh digunakan oleh orang lain
- Makanan harus tinggi karbohidrat dan tinggi protein
6. Asfiksi
Asfiksi adalah gangguan dalam pengangkutan jaringan toksigen ke jaringan
yang disebabkan oleh terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah,
atau jaringan tubuh.
Gejala penyakit Asfiksi :
- Pada fase dispneu / sianosis asfiksia berlangsung kira-kira 4 menit.
Fase ini terjadi akibat rendahnya kadar oksigen dan tingginya kadar
karbon dioksida. Tingginya kadar karbon dioksida akan merangsang medulla
oblongata sehingga terjadi perubahan pada pernapasan, nadi dan tekanan
darah. Pernapasan terlihat cepat, berat, dan sukar. Nadi teraba cepat.
Tekanan darah terukur meningkat.
- Fase konvulsi asfiksia terjadi kira-kira 2 menit. Awalnya berupa
kejang klonik lalu kejang tonik kemudian opistotonik. Kesadaran mulai
hilang, pupil dilatasi, denyut jantung lambat, dan tekanan darah turun.
- Fase apneu asfiksia berlangsung kira-kira 1 menit. Fase ini dapat kita
amati berupa adanya depresi pusat pernapasan (napas lemah), kesadaran
menurun sampai hilang dan relaksasi spingter.
- Fase akhir asfiksia ditandai oleh adanya paralisis pusat pernapasan
lengkap. Denyut jantung beberapa saat masih ada lalu napas terhenti
kemudian mati.
7. Asidosis
Asidosis adalah penyakit yang disebabkan oleh meningkatnya kadar asam
karbonat dan asam bikarbonat dalam darah yang menyebabkan terganggunya
pernapasan.
Gejala penyakit Asidosis :
- Gejala awal asidosis laktat meliputi nyeri perut, serta mual dan
muntah yang parah. Penderita asidosis laktat umumnya akan merasa dingin,
terutama di lengan dan kaki. Gejala lain akan meliputi lelah dan lemah
serta nyeri otot.
- Gejala lain asidosis laktat akan mencakup pula pernapasan yang lebih
cepat, kesulitan bernapas, berkeringat, kulit lembab, dan bau napas
buruk. Oksigen rendah dapat mengakibatkan tangan atau kaki membiru.
Individu dapat menjadi mengantuk dan pusing.
8. Pleuritis
Pleuritis merupakan radang pada pleura (selaput paru-paru )
Gejala penyakit Pleuritis bisa berupa Nyeri pada dada yang diperburuk oleh bernapas, Sesak Napas, dan Perasaan “ditikam” .
9. Faringtis
Faringtis merupakan radang pada faring sehingga timbul rasa nyeri pada waktu menelan makanan.
Gejala Faringtis :
- sakit pada tenggorokan
- tenggorokan terasa tersumbat secara konstan
- sakit dan terasa sukar saat menelan, menelan ludah biasanya lebih sakit daripada menelan makanan.
- Suara menjadi serak dan menjadi batuk
- Mulut berbau kurang sedap
- Demam, sakit kepala, sakit pada otot dan sendi, dan keluar ingus.
Beberapa pencegahan dan perawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi radang tenggorokan antara lain :
- cukup beristirahat
- berkumur dengan air garam hangat beberapa kali sehari
- bagi perokok harus berhenti merokok
- banyak minum dan hindari makanan yang dapat menyebabkan iritasi
- minum antibiotik, dan jika diperlukan dapat minum analgesik.
- tindakan pencegahan dilakukan dengan menghindari pemakaian pelembab udara yang belebihan.
10. Bronkhitis
Bronkhitis merupakan gangguan pada cabang batang tenggorokan akibat
infeksi. Gejalanya adalah penderita mengalami demam dan menghasilkan
lender yang menyubat batang tenggorokan. Akibatnya penderita mengalami
sesak napas.
Untuk menghindari infeksi, jauhkanlah berbagai penyebab terjadinya
radang tersebut. Misalnya merokok, minuman beralkohol dan tidak
menggunakan alat makan dan minum bersama dengan yang sakit, kemudian
cucilah tangan setelah bersentuhan dengan seseorang yang terkena gejala
tersebut. Beberapa orang mengalami radang tenggorokan akibat alergi
terhadap debu, kurang istirahat, dsb.
11. Renitis
Renitis merupakan radang pada hidung. Gejala rinitis alergik dapat
dicetuskan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah pajanan udara
dingin, debu, uap, bau cat, polusi udara, tinta cetak, bau masakan,
bubuk detergen, serta bau minuman beralkohol. Umumnya faktor pencetus
ini berupa iritan non spesifik.
12. Sinusitis
Sinusitis adalah peradangan pada rongga udara di dalam saluran hidung.
Sinusitis dapat disebabkan oleh infeksi, tetapi juga dapat disebabkan
oleh alergi dan iritasi kimia atau partikel dari sinus. Sinus atau
sering pula disebut dengan sinus paranasalis adalah rongga udara yang
terdapat pada bagian padat dari tulang tengkorak di sekitar wajah, yang
berfungsi untuk memperingan tulang tengkorak.
Sinusitis disebabkan oleh pembengkakan dari lapisan dalam sinus.
Pembengkakan ini menyebabkan lendir yang terdapat di dalam sinus tidak
dapat mengalir ke luar. Tekanan yang tinggi akibat cairan menyebabkan
nyeri di wajah serta kesulitan bernapas.
Untuk sebagian besar orang, sinusitis dapat segera diatasi dengan terapi
sederhana. Namun sebagian kecil tetap berlangsung terus-menerus
walaupun sudah diobati dengan optimal, atau gejalanya berlangsung berat,
timbul komplikasi seperti infeksi menyebar ke tulang dan otak, sehingga
terkadang diperlukan tatalaksana pembedahan.
13. Polip
Polip hidung adalah massa polypoidal yang timbul terutama dari selaput
lendir hidung dan sinus paranasal. Polip hidung bukan penyakit yang
murni berdiri sendiri. Pembentukannya sangat terkait erat dengan
berbagai problem THT lainnya seperti rinitis alergi, asma, radang kronis
pada mukosa hidung-sinus paranasal, kista fibrosis, intoleransi pada
aspirin, dll.Polip hidung biasanya tumbuh di daerah dimana selaput
lendir membengkak akibat penimbunan cairan, seperti daerah di sekitar
lubang sinus pada rongga hidung. Beberapa faktor lain yang meningkatkan
kemungkinan terkena polip hidung antara lain sinusitis (radang sinus)
yang menahun, iritasi, sumbatan hidung oleh karena kelainan anatomi dan
adanya pembesaran pada konka
Polip hidung sering ditemukan pada penderita:
- Rinitis alergika
- Asma
- Sinusitis kronis
- Fibrosis kistik
Gejala Polip Hidung
Ketika baru terbentuk, sebuah polip tampak seperti air mata dan jika
telah matang, bentuknya menyerupai buah anggur yang berwarna
keabu-abuan. Penderita biasanya mengeluhkan hidung tersumbat, penurunan
indra penciuman, dan gangguan pernafasan. Akibatnya penderita bersuara
sengau.
Pengobatan Polip Hidung
Tujuan utama pengobatan adalah mengatasi polip dan menghindari penyebab
atau faktor pemicu terjadinya polip. Obat semprot hidung yang mengandung
corticosteroid kadang bisa memperkecil ukuran polip hidung atau bahkan
menghilangkan polip. Operasi dilakukan jika polip mengganggu pernafasan
atau berhubungan dengan tumor
14. Difteri
Adalah penyumbatan pada rongga faring maupun laring oleh lendir yang dihasilkan oleh kuman difteri.
Gejala yang muncul ialah sakit tenggorokan, demam, sulit bernapas dan
menelan, mengeluarkan lendir dari mulut dan hidung, dan sangat lemah.
Kelenjar getah bening di leher membesar dan terasa sakit.
Lapisan(membran) tebal terbentuk menutupi belakang kerongkongan atau
jika dibuangkan menutup saluran pernapasan dan menyebabkan kekurangan
oksigen dalam darah.
Perawatan bagi penyakit ini termasuk antitoksin difteri, yang
melemahkan toksin dan antibiotik. Eritromisin dan penisilin membantu
menghilangkan kuman dan menghentikan pengeluaran toksin. Membuat lubang
pada pipa saluran pernapasan atas(tracheotomy) mungkin perlu untuk
menyelamatkan nyawa. Umumnya difteri dapat dicegah melalui vaksinasi.
Bayi, kanak-kanak, remaja, dan orang dewasa yang tidak mempunyai cukup
pelalian memerlukan suntikan booster setiap 10 tahun.
15. Wajah adenoid (kesan wajah bodoh)
Disebabkan adanya penyempitan saluran napas karena pembengkakan kelenjar limfa atau polip, pembengkakan ditekak atau amandel.
16. Kanker paru-paru
Mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru. Kanker paru-paru dapat
menjalar keseluruh tubuh. Kanker paru-paru sangat berhubungan dengan
kebiasaan merokok (75% penderita adalah perokok). Perokok pasif juga
dapat terkena kanker paru-paru. Penyebab lain adalah penderita menghirup
debu asbes kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi.
17. Influenza (flu) adalah suatu infeksi virus yang menyebabkan
demam, hidung meler, sakit kepala, batuk, tidak enak badan dan
peradangan pada selaput lendir hidung dan saluran pernafasan.
Gejala influenza dapat meliputi:
• Demam dan perasaan dingin yang ekstrem (menggigil, gemetar)
• Batuk
• Sumbatan hidung
• Nyeri tubuh, terutama sendi dan tenggorok
• Kelelahan
• Nyeri kepala
• Iritasi mata, mata berair
• Mata merah, kulit merah (terutama wajah), serta kemerahan pada mulut, tenggorok, dan hidung
• Pada anak, gejala gastrointestinal seperti diare dan nyeri abdomen, (dapat menjadi parah pada anak dengan influenza B)
pencegahan influenza
Gaya hidup sehat untuk mencegah influenza
1. Olahraga teratur. Untuk menjaga kebugaran, lakukan olahraga teratur
minimal dua kali seminggu. Lakukan lari-lari kecil atau jogging sekedar
untuk memanaskan tubuh.
2. Tenang. Stres dapat mengurangi kadar cytokines dalam tubuh. Cytokines
adalah jenis protein yang bermanfaat mengentaskan infeksi. Maka hindari
stress seminimal mungkin.
3. Tidur nyenyak.Jadwal tidur yang teratur serta kualitas tidur yang baik berguna menjaga kesehatan sistem imunitas tubuh Anda.
4. Teratur membasuh tubuh. Kegiatan ini dapat mengurangi risiko infeksi.
Setelah mandi Anda juga dapat menggunakan lotion tubuh untuk mencegah
kuman terperangkap di dalam kulit.
Disadur dari berbagai sumber :)
- Home
- Biologi
- Gaya Hidup
- Sekolah
- Macam-macam Penyakit Pada Sistem Respirasi
Macam-macam Penyakit Pada Sistem Respirasi
Related Post
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 comments: